TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA
SELAMAT DATANG DI FIA@NET

Sabtu, 13 Juli 2013

cara membuat starter bokasi


BAHAN AJAR
PEMBUATAN STARTER BOKASHI
DIKLAT TEKNIK PEMBUATAN BOKASHI









Oleh:
Tim Widyaiswara BDK Kadipaten




BALAI DIKLAT KEHUTANAN KADIPATEN
NOVEMBER 2011


PEMBUATAN STARTER BOKASHI

A.   Starter Bokashi
Starter bokashi yaitu suatu bahan yang digunakan untuk membantu mempercepat proses fermentasi dalam pembuatan bokashi. Starter juga biasa disebut dengan inokulan atau aktivator. Campuran mikroorganisme yang digunakan untuk mempercepat fermentasi dikenal sebagai effective microorganisms (EM). Penggunaan EM tidak hanya mempercepat proses fermentasi tetapi juga menekan bau yang biasanya muncul pada proses penguraian bahan organik. Dengan teknologi EM ini, yang semula pembuatan pupuk organik memerlukan waktu 3-4 bulan, dapat dibuat dalam waktu 7-14 hari saja.
Selain menggunakan EM, hasil dari bokashi yang sudah jadi juga dapat digunakan sebagai starter dengan cara dicampurkan dengan bahan yang akan dibuat menjadi bokashi. Bokashi yang dibuat dengan starter bokashi yang sudah jadi ini disebut dengan bokashi expres. Proses fermentasi menggunakan starter ini hanya memerlukan waktu 24 jam.

B.   Teknologi Effective Microorganisms (EM)
Teknologi EM adalah teknologi fermentasi yang dikembangkan pertama kali oleh Prof. Dr. Teruo Higa dari Unversity of The Ryukyus, Okinawa Jepang sejak tahun 1980. Teknologi EM merupakan kultur campuran mikroorganisme yang mengandung bakteri fotosintetik, actinomycetes, ragi, jamur fermentasi, dan Lactobacillus sp. (bakteri penghasil asam laktat) yang dapat digunakan sebagai inokulan untuk meningkatkan keragaman mikroba tanah. Ini akan dapat memperbaiki kesehatan dan kualitas tanah, dan pada gilirannya juga akan memperbaiki pertumbuhan, jumlah dan mutu produksi tanaman. Fungsi dan kegiatan setiap jenis bakteri tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1.    Bakteri fotosintetik (bakteri fototrofik)
Bakteri fotosintetik adalah mikroorganisme yang mandiri dan swasembada. Bakteri ini membentuk zat-zat yang bermanfaat dari sekresi akar-akar tumbuhan, bahan organik dan atau gas-gas berbahaya (misalnya hydrogen sulfide), dengan menggunakan sinar matahari dan panas bumi sebagai sumber energi. Zat-zat bermanfaat tersebut meliputi asam amino, asam nukleik, zat-zat bioaktif dan gula, yang kesemuanya mempercepat pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Hasil-hasil metabolisme tersebut dapat diserap langsung oleh tanaman dan sebagai substrat bagi bakteri yang terus bertambah.

2.    Bakteri asam laktat (Lactobacillus sp.)
Bakteri asam laktat menghasilkan asam laktat dari gula, sedangkan bakteri fotosintetik dan ragi menghasilkan karbohidrat lainnya. Asam laktat dapat menekan pertumbuhan mikroorganisme yang merugikan dan meningkatkan percepatan perombakan bahan-bahan organik. Selain itu, asam laktat dapat menghancurkan bahan-bahan organik seperti lignin dan selulose, serta memfermentasikannya tanpa menimbulkan pengaruh-pengaruh yang merugikan yang diakibatkan oleh bahan-bahan organik yang tidak terurai. Bakteri asam laktat mempunyai kemampuan untuk menekan pertumbuhan Fusarium, suatu mikroorganisme yang merugikan, yang menimbulkan penyakit pada lahan-lahan yang terus ditanami. Biasanya pertambahan jumlah populasi Fusarium akan melemahkan kondisi tanaman, yang akan meningkatkan serangan berbagai penyakit dan juga mengakibatkan bertambahnya secara tiba-tiba jumlah cacing yang merugikan. Namun dengan adanya bakteri asam laktat, cacing-cacing tersebut secara berangsur akan hilang, karena bakteri asam laktat menekan perkembangbiakan dan berfungsinya Fusarium.

3.    Ragi (Yeast)
Ragi membentuk zat-zat yang anti bakteri (zat-zat bioaktif) seperti hormon dan enzim dariasam-asam amino dan gula yang dikeluarkan oleh bakteri fotosintetik, bahan organik dan akar-akar tanaman yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. Zat-zat bioaktif seperti hormon dan enzim yang dihasilkan oleh ragi meningkatkan jumlah sel aktif dan perkembangan akar. Sekresi ragi adalah substrat yang baik untuk mikroorganisme efektif seperti bakteri asam laktat dan actinomycetes.

4.    Actinomycetes
Actinomycetes, yang strukturnya merupakan bentuk antara bakteri dan jamur, menghasilkan zat-zat anti mikroba dari asam amino yang dikeluarkan oleh bakteri fotosintetik dan bahan organik. Zat-zat anti mikroba ini menekan pertumbuhan jamur dan bakteri yang merugikan. Actinomycetes dapat hidup berdampingan dengan bakteri fotosintetik. Dengan demikian, kedua spesis ini sama-sama meningkatkan mutu lingkungan tanah, dengan meningkatkan aktivitas anti mikroba tanah.

5.    Jamur Fermentasi (Streptomyces sp.)
Jamur fermentasi (peragian) seperti Aspergilus dan Penicillium menguraikan bahan organik secara cepat untuk menghasilkan alkohol, ester dan zat-zat anti mikroba. Zat-zat tersebut akan menghilangkan bau dan bersifat racun terhadap hama dan serangga, sehingga mencegah tanaman dari serbuan serangga dan ulat-ulat yang merugikan. Akar-akar tanaman mengeluarkan zat-zat seperti karbohidrat, asam amino dan asam organik serta enzim-enzim. Bakteri dari TEM memanfaatkan zat sekresi tersebut untuk tumbuh. Selama proses ini mereka juga mengeluarkan dan memberikan asam amino dan asam nukleik serta berbagai vitamin dan hormon pada tanaman. Oleh sebab itu, tanaman akan tumbuh dengan baik sekali dalam tanah-tanah yang didominasi oleh bakteri TEM.









Gambar Kemasan EM 4

Hasil kinerja EM di dalam tanah akan menghasilkan senyawa organik berupa zat bioaktif, asam nukleat, asam amino, gula, asam laktat, zat antimikroba, zat bioaktif (hormon dan enzim), alkohol dan ester. Adapun manfaat dari masing-masing senyawa organik tersebut yaitu:
1.    Zat bioaktif
-       Merangsang pertumbuhan tanaman
2.    Asam nukleat, asam amino dan gula
-       Dapat diserap langsung oleh perakaran untuk metabolism di dalam jaringan tanaman
3.    Asam laktat
-       Menekan pertumbuhan patogen
-       Mempercepat perombakan bahan organik
-       Menghancurkan bahan organik yang lebih keras, seperti lignin dan selulosa
4.    Zat antimikroba
-       Menekan pertumbuhan jamur dan bakteri yang merugikan tanaman



5.    Zat bioaktif (hormon dan enzim)
-       Meningkatkan jumlah sel aktif dan perkembangan akar
-       Sekresinya substrat yang baik bagi perkembangan bakteri asam laktat dan actinomycetes
6.    Alkohol dan ester
-       Menekan bau busuk akibat perombakan organik
-       Mencegah serbuan lalat, serangga dan ulat yang merugikan

Selain untuk pembuatan bokashi, saat ini teknologi EM telah digunakan di berbagai bidang, di antaranya:
1.    Peternakan : pakan fermentasi, pakan daur ulang, jamu ternak
2.    Perikanan : bokashi pupuk dasar tambak, pakan fermentasi, EM pencampur pakan
3.    Lingkungan : sanitasi lingkungan (pantai, danau, sungai dll), pengolahan limbah (kota, pasar,, rumah tangga)
4.    Kesehatan : fermentasi tanaman obat, bahan pangan bebas kimia, gelang keramik, tongkat pijat EM keramik
5.    Industri : pakaian, perabot rumah tangga, industry listrik, telekomunikasi

C.   Pembuatan Starter Bokashi
Starter yang berupa EM, terlebih dahulu harus diaktifkan agar EM bekerja lebih efektif. Berikut bahan dan alat serta tahapan cara mengaktifkan EM.
Bahan dan alat yang diperlukan:
a.    EM 4
b.    Molase/ gula pasir (merah)
c.    Air
d.    Dirigen 20 liter
e.    Saringan

Dalam proses mengaktifkan EM, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya adalah air yang digunakan untuk membuat EM aktif. Air yang dapat digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a.    Air sumur
b.    Air yang terbebas dari residu kimia
c.    Bebas dari pencemaran
d.    Air yang bersih

Adapun untuk molase, gunakan molase yang berkualitas. Kualitas antar pabrik gua bisa berbeda. Semakin baru semakin bagus (maksimum 1 tahun sejak dikeluarkan dar pabrik). Berat jenis molase 1,35 (1 L = 1,35 kg). Sebaiknya molase disimpan dalam tangki yang bersih dan tertutup rapat. Sebelum digunakan, bersihkan kotoran yang tercampur dalam molase dengan cara disaring.

Tahapan pembuatan EM aktif
Cara 1:
a.    Siapkan bahan dengan perbandingan jumlah sebagai berikut:
EM                  : Molase/gula   : Air
5%                   : 5%                 : 90%
1 L                   : 1 L                 : 18 L
b.    Campurkan bahan-bahan tersebut



 







Gambar Pencampuran Bahan

c.    Masukkan ke dalam dirigen dan tutup dengan rapat. Diamkan selama 5 – 10 hari (proses fermentasi). Setiap hari bukalah tutup dirigen untuk mengeluarkan gas.
d.    Setelah 5 – 10 hari EM aktif sudah dapat digunakan apabila sudah tercium bau asam manis

















Gambar Penyimpanan selama Proses Fermentasi

Hasil EM aktif ini masih bisa diperbanyak lagi dengan cara mencampurkan kembali dengan molase/gula dan air dengan perbandingan sebagai berikut:
EM            aktif     : Molase/gula   : Air
1 L             : 1 L                 : 18 L
Hasil pencampuran ini langsung dapat digunakan untuk pupuk tanpa harus memfermentasikan kembali selama 7 hari.


Cara 2:
a.    Siapkan bahan dengan perbandingan jumlah sebagai berikut:
EM                  : Molase/gula   : Air
1 L                   : 1 L                 :  98 L
b.    Campurkan bahan-bahan tersebut
c.    Masukkan ke dalam dirigen dan tutup dengan rapat. Diamkan selama 5 – 10 hari (proses fermentasi). Setiap hari bukalah tutup dirigen untuk mengeluarkan gas.
d.    Setelah 5 – 10 hari EM aktif sudah dapat digunakan apabila sudah tercium bau asam manis
Hasil EM aktif ini tidak bisa diperbanyak sebagaimana cara 1.

Agar kualitas EM aktif terjaga, maka penyimpanan EM aktif perlu dilakukan di tempat yang gelap dan sejuk. Tempat yang baik untuk menyimpan EM aktif yaitu:
a.    Tangki plastik atau tangki stainless stell
b.    Tangki bersih
c.    Tangki yang dapat mempertahankan kondisi anaerob

Kondisi tangki penyimpanan yang harus dihindari yaitu:
a.    Bekas tempat oli atau bahan kimia
b.    Tangki kotor
c.    Tangki logam yang berkarat

EM perlu diaktifkan terlebih dahulu untuk meningkatkan aktivitasnya. Akan tetapi, aktivitas EM setelah aktif ada batasnya. Penggunaan EM aktif sebaiknya dalam jangka 1 bulah setelah proses pengaktifan, karena setelah 1 bulan aktivitasnya menurun drastis. Berikut grafik aktivitas EM setelah diaktifkan:
 












Gambar Aktivitas EM

Adapun pembuatan starter dari hasil bokashi yaitu dengan cara membuat bokashi terlebih dahulu. Berikut skema pembuatan 1 ton Bokashi:












 

















Gambar Skema Pembuatan Bokashi

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membuat EM 4 sendiri dengan bahan baku yang murah, antara lain:
-       Sampah sayuran, terutama kacang-kacangan
-       Kulit buah-buahan (pisang, papaya, rambutan, mangga dll)
-       Bekatul/ dedak secukupnya
-       Gula merah, sedikit
-       Air beras, secukupnya
-       Sebagai sumber bakteri dapat menggunakan isi usus kambing/ayam, tuak dari nira atau bokashi yang sudah jadi
-       Untuk mengurangi aroma tidak sedap dapat ditambahkan kulit nanas

Pembuatan EM 4
a.    Masukkan sampah sayuran dan kulit buah-buahan yang sudah dipotong kecil-kecil ke dalam wadah berupa kotak atau ember yang memiliki saluran pembuangan.
b.    Tambahkan isi usus/ tuak/ bokashi beserta dedak, gula merah dan air beras.
c.    Tutup rapat dan diamkan selama 1 – 4 minggu. Hasil terbaik diperoleh setelah 4 minggu. Penambahan bahan-bahan EM 4 dapat terus dilakukan setiap minggu.
d.    Cairan EM 4 yang mengalir lewat saluran pembuangan ditampung dalam ember. EM 4 yang dihasilkan ini dapat ertahan hingga 6 bulan.









Gambar Wadah dengan Saluran Pembuangan

Cara lain apabila EM 4 tidak tersedia, maka dapat  membuat pengganti berupa bio starter. Cara pembuatannya yaitu sebagai berikut:
Bahan – bahan :
  1. 1 gelas air leri (sisa air cucian beras)
  2. 1 gelas air kelapa
  3. ½ ons gula
  4. 1/3 gelas gereh (ikan asin)
  5. 1/3 gelas abu dapur (sisa pembakaran kayu bakar)
  6. 30 cm ares pohon pisang

Cara Pembuatan :
Semua bahan – bahan diatas dicampur jadi satu. Kemudian diletakkan ditempat yang tertutup tidak ada udara ( mis : botol tertutup ) dan didiamkan selama 10 hari. Setelah 10 hari saringlah campuran bahan – bahan tadi.

Dosis :
  • 1 gelas biostarter dicampur dengan 10 liter air.




                                                                                                                                                                                   

2 komentar:

  1. artikelnya sangat bermanfaat, informasi yang disampaikan sangat jelas dan mudah di pahami. kebutulan kami pun membahas starter bakteri dan menjual produk Strater Bakteri. kunjungin web kami disini

    BalasHapus